Padang Punya Cerita
- ADS
- Dec 18, 2016
- 3 min read
Sudah sebulan sejak tulisan terakhirku. Di tulisan kali ini, aku memutuskan untuk bicara lebih informal dengan subjek " Aku ". Alasannya sih, biar lebih variatif saja, hehehe :D
Well, it was my first time visited Padang, Sumatra Barat. Kalau bukan karena diajak oleh keluarga, mungkin aku tidak akan pernah menginjakkan kaki di Padang. Walaupun darah Sumatra mengalir di nadi, bukan berarti aku tau banyak tentang Sumatra. Terutama Padang. All I know it's only their delicious Sanjay and Rendang. Tapi ternyata, Padang juga punya banyak cerita menarik untuk jadi destinasi wisata.
Singkat cerita, akhirnya aku berangkat ke Padang by Citilink. One of my favorite airline, karena murah dan Inshaa Allah AMAN. 10 menit sebelum mendarat, the view from the airplane was totally breathtaking.

Buat yang belum tau, Padang adalah salah satu daerah yang juga dilewati Pegunungan Bukit Barisan. Jadi, kalau dilihat dari pesawat, Bukit Barisan ini memanjang dari Lampung hingga Aceh melewati Padang. Agak sedikit deg-degan waktu mau mendarat, soalnya bandaranya ada di pinggir pegunungan dan cuacanya juga sedikit mendung (which is pesawat lebih sering goyang).
Setelah touchdown Padang, udara dingin dan angin menyambut. Namanya udara dekat pegunungan ya pasti dingin lah ya. After that, aku dan keluarga makan di restoran Padang yang paling ramai di kota ini, yaitu Lamun Ombak. Well, kalo di Padang, jangan harap ayam gulainya pakai kuah gulai kuning seperti di Jakarta. Yang pakai gulai kuning justru bukan ayam, tapi gulai kepala ikan. Salah satu masakan khas Sumatra yang susah banget ditemui di Jakarta. (kecuali di Medan Baru) Selain rumah makan ini, jangan lupa untuk coba masakan seafood pinggir pantai, namanya Fuja. Ini adalah restoran seafood yang ramai banget dikunjungi. Selain hidangan laut yang fresh, restoran ini bersebrangan dengan pantai Padang. Jadi, tidak perlu jauh-jauh kalau mau liat laut, karena restoran ini ada di tengah kota Padang.
Setelah makan, kita memutuskan untuk pergi ke salah satu situs bersejarah Padang, yaitu patung Malin Kundang. Siapa sih yang tidak kenal Malin Kundang ? Keterlaluan kalau kamu tidak tau legenda tentang doi hehe :) Situs bersejarah ini terletak di Pantai Arum Manis. Untuk sampai ke Pantai ini, kita harus mendaki gunung dan melewati lembah dulu ala Ninja Hattori :D

Menurutku, situs ini terasa mistis karena suasana pantai yang landai dan langit mendung. Kalau lebaynya sih, pas sampai sini seperti berada di masa Malin Kundang dikutuk sama Ibunya. I had to say, situs ini keliatan banget seperti aslinya. Entah legenda itu benar atau tidak, tapi bentuk batunya mirip banget seperti manusia, Selain itu, di sini juga ada relief legenda Malin Kundang itu sendiri. Dari mulai ia kecil sampai dikutuk menjadi batu.
Selain situs bersejarah ini, ada satu lagi tempat wisata yang wajib banget dikunjungi. Bukit Tinggi.
Buat kamu yang mau cari udara segar banget, ya di sini tempatnya. Bukit Tinggi bisa dibilang sebagai Puncaknya Padang. Dengan udara yang super duper adem, cocok buat kamu yang bosan dengan kehidupan Jakarta dan ingin ganti udara. Walaupun jauh, tapi worth it banget. Di sini, ada beberapa tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, seperti Jam Gadang dan Goa Jepang. Dalam perjalanan menuju Bukit Tinggi, jangan lupa mampir ke salah satu sate padang terkenal di Padang yaitu Mak Syukur ya !
Dalam perjalanan selanjutnya, aku dan keluarga memutuskan untuk pergi ke Pekanbaru melalu jalan darat. Alasan ini diambil karena pemandangan yang akan dilewati ke Pekanbaru sangat bagus. Kalau kamu mau jalan darat ke Pekanbaru, kamu akan melewati Kelok 9. Ini menjadi salah satu destinasi wisata paling terkenal di Sumatra dan Riau. Kelok ini terletak di daerah Payakumbuh, Sumatra Barat. Kenapa disebut Kelok 9 ? Jalan ini merupakan jalan yang berkelok tajam sepanjang 30Km yang diapit oleh dua cagar alam, yaitu Cagar alam Air Putih dan Cagar Alam Harau. Kalau mau melewati jalan ini, diharapkan untuk sangat berhati-hati. Sekarang, kelok 9 dibagi menjadi dua bagian, yaitu Kelok 9 baru dan kelok 9 lama. Kelok 9 baru jalannya lebih lebar dan tidak terlalu tajam dibandingkan kelok lama. Kalau kamu penyuka tantangan, kamu harus coba kelok 9 lama :)
Well, sepertinya itu saja pengalamanku dalam Padang Punya Cerita kali ini. Semoga dapat membantu kamu yang lagi cari-cari destinasi liburan yah !
- ADS
Commentaires